Search This Blog

Tuesday 30 June 2009

Danau Laut Tawar di Dataran Tinggi Gayo

. Tuesday 30 June 2009

Dataran Tinggi Gayo di jantung Aceh berada di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut (DPL). Uniknya, meski berada jauh dari laut, di dataran tinggi ada danau yang dikenal sebagai Danau Laut Tawar.

Lokasinya berada di sisi Timur Takengon. Bagi masyarakat Gayo, danau tersebut dikenal sebagai lot yang berarti laut. Daerah di sekitar danau itu sudah dikenal sebagai tempat peristirahatan dan rekreasi sejak zaman Belanda. Istilah yang terkenal adalah Datiga (Dataran Tinggi Gayo).

Dari kejauhan, danau tersebut laksana wadah air yang dikelilingi perbukitan dan gunung. Perbukitan itu terlihat hijau oleh hutan pinus, sawah, dan kebun rakyat. Untuk menuju danau tersebut, kita bisa menempuh lewat jalan darat dari Banda Aceh sejauh sekitar 300 kilometer. Perjalanan melewati tiga wilayah kabupaten. Yaitu, Pidie, Bireuen, dan Bener Meriah.

Banyak kendaraan yang siap menempuh jalur tersebut. Misalnya L-300 dan bus. Kita juga menempuh dengan jalur udara dari Banda Aceh ataupun Medan. Tujuannya adalah Bandara Rembele di Bener Meriah.

Pemerintah Daerah Aceh Tengah telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung bagi wisatawan yang menikmati liburan di Datiga. Hotel berstandar mudah didapat di seputaran Kota Takengon yang hanya berjarak kurang dari satu kilometer menuju danau.

Ada juga beberapa hotel yang dibangun persis di pinggir danau. Yang ingin merasakan suasana alami dan petualangan bisa mendirikan tenda di beberapa camping ground yang disediakan di pinggir danau.

Atraksi utamanya adalah berperahu keliling danau. Yang gemar bersepeda gunung bisa berkeliling di perbukitan yang mengitari danau tersebut. ''Udaranya bersih dan pemandangannya bagus. Tawaran yang baik untuk penggemar fotografi,'' kata seorang wisatawan penggemar sepeda gunung.

Titik yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah kawasan Ujung Paking di Kecamatan Bintang. Kawasan di sisi utara danau itu menawarkan wisata agro dengan berkunjung ke kebun apel atau anggrek.

Sebagai kawasan pegunungan dengan ketinggian 1.200 meter dpl, udara Takengon terbilang dingin. Di pagi hari, kabut tipis yang menyelimuti perbukitan tersebut memunculkan pemandangan yang memesona saat matahari terbit. Demikian juga saat matahari terbenam.

Ketika bersiap pulang, wisatawan bisa membawa oleh-oleh khas masyarakat Gayo, yaitu ikan depik (rasbora tawarensis). Ikan tersebut konon hanya ada di Danau Laut Tawar.

Selain membawa ikan depik sebagai oleh-oleh, wisatawan bisa membawa berbagai produk hasil bumi Gayo seperti kopi, sayur-mayur, dan sulaman khas tradisional Gayo, kerrawang. Sulaman kerrawang yang merupakan ciri khas masyarakat Gayo tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Mulai dompet, tas, peci, baju, hingga celana kerrawang. (wrb/jpnn/ruk)

0 komentar:

 
{nama-blog-anda} is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com